Minggu, 03 Januari 2016

KITAB-KITAB SUCI AGAMA HINDU

Ajaran agama dalam Hindu didasarkan pada kitab suci atau susastra suci keagamaan yang disusun dalam masa yang amat panjang dan berabad-abad, yang mana di dalamnya memuat nilai-nilai spiritual keagamaan berikut dengan tuntunan dalam kehidupan di jalan dharma. Di antara susastra suci tersebut, Weda merupakan yang paling tua dan lengkap Dalam mempelajari Weda, mungkin pertanyaan inilah yang pertama-tama timbul dalam pikiran “Apakah itu Veda?”. Satu-satunya pemikiran yang secara tradisional  yang kita miliki adalah yang mengatakan bahwa Weda adalah kitab suci agama Hindu. Apabila yang kita maksudkan kitab suci maka Weda adalah merupakan buku atau kitab, kita tidak membicarakan isinya, kita hanya melihat wujudnya. Buku itu berisikan tulisan-tulisan, disusun rapi, ada penulisnya, ada pemikirannya dan ada pula isinya berupa ajaran-ajaran. Buku adalah benda atau barang cetakan. Tetapi tidak semua barang cetakan atau buku dapat kita namakan Weda.
Sebagai kitab suci agama Hindu artinya bahwa buku itu diyakini dan dipedomani oleh umat Hindu sebagai satu-satunya sumber bimbingan dan informasi yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari ataupun untuk melakukan pekerjaan tertentu. Dan dinyatakan sebagai kitab suci karena sifat isinya dan merupakan wahyu Tuhan yang dianggap Maha Suci. Apapun yang diturunkan sebagai ajaran oleh Tuhan kepada umat manusia semuanya itu merupakan ajaran suci. Lebih-lebih isinya memberi bimbingan tentang bagaimana hidup suci. Kata Veda bearasal dari urat kata kerja ‘Vid’ yang artinya mengetahui dan veda berarti pengetahuan,dalam pengertian simantik veda berarti pengetahuan suci,kebenaran sejati,pengetahuan tentang ritual,kebijaksanaan yang tertinggi,pengetahuan spiritual sejati tentang kebenaran abadi,ajaran suci atau kitab suci sumber ajarran agama hindu. (Titib,2011:17) Kitab suci Weda diterima langsung oleh Para Maharsi yang dikenal dengan sebutan Sapta Rsi. Ketujuh Maharsi  itu ialah maharsi Grtsamada, Wiswamitra, Wamadewa, Atri,Bhradwaja,Wasistha,dan Maharsi Kanwa. Veda terdiri dari kitab Sruti dan Smerti berikut beberapa pembagian kitab suci Veda :
1.      Sruti (kitab yang merupakan wahyu Tuhan yang Maha Esa yang diterima oleh para Maharsi)
2.      Reg Veda (isinya berupa kumpulan mantra-mantra)
3.      Sama Veda (Isinya kumpulan mantra-mantra yang memuat umum nyanyian Lagu-lagu pujaan yang dinyanyikan pada waktu pelaksanaan upacara)
4.      Yajur Veda (Isinya kumpulan mantra-mantra yang memuat ajaran umum mengenai pokok-pokok yadnya , pokok ajaranya ada dua macam Yajur veda hitam dan Yajur veda putih)
·         Yajur Veda hitam (Krşņa YajurVeda) yang terdiri atas beberapa resensi a.l. Taiyiriya samhita dan Maitrayanisamhita.
·         Yajur Veda putih (Śukla yajurVeda). yang juga disebut Wajasaneji samhita.
5.      Atharwa Veda Isi kumpulan mantra-mantra yang memuat ajaran yang bersifat magis (atharwan).
6.      Smerti (kelompok Veda yang disusun kembali berdasarkan ingatan)
7.      Wedangga (kitab  yang  berisi  petunjuk-petunjuk  tertentu  untuk  mendalami  Veda.)
8.      Shiksa (Ilmu Phonetika)
·         Vyakarna (ilmu tata bahasa)
·         Nirukta (Yakni  ilmu  yang  menjelaskan  tentang  etimologi  kata-kata)
·         Chanda (cabang Veda yang khusus membahas aspek ikatan bahasa yang disebut lagu)
·         Jyotisha (ilmu astrologi)
·         Kalpa (Kitab mempelajari tentang Upacara Agama)
9.      Upaveda
·         Ayurveda (adalah kitab-kitab yang menurut materi isinya menyangkut bidang ilmu kedokteran)
·         Dhanur Veda (seni bela diri dan persenjataan)
·         Gandharva Veda (seni music,sajak,dan tari)
·         Arthaveda (ilmu tentang politik atau ilmu tentang pemerintihan)
10.  Purana (Jenis ini merupakan kumpulan ceritera-ceritera kuno yang isinya memuat tradisi tampat setempat)
·         Mahapurana ( oleh  Maharsi  Vyasa ) Mahapurana  berjumlah  18  buah,  antara  lain : Visnu.  Narada,  Bhagavata,  Garuda,  Padma,  Varaha,  Brahmanda,  Brahmavaivarta,  Markandeya,  Bhavisya,  Varuna,  Brahma,  Matsya,  Kurma,  Lingga,  Siva,  Agni,  Skanda.
·         Upapurana Upapurana  juga  berjumlah  18,  antara  lain :  Sanatkumara,  Narasimha,  Brhannaradiya,  Siva,  Durvasa,  Kapila,  Manava,  Varuna,  Kalika,  Mahesvara,  Samba,  Saura,  Parasara,  Devi  Bhagavata,  Aditya,  Vasistha,  Visnu  Darmottara,  Ausanasa.
11.  Itihasa (epos yang terdiri atas dua macam yaitu ramayana dan Mahabharata)
12.  Nibandha (memuat  banyak  aturan  yang  mencakup  sistem  atau  cara  pemujaan  terhadap  Tuhan)
13.  Sarasamuscaya (kitab suci sebagai tuntunan bagi mereka yg sudah melewati grehasta asrama)
14.  Bhasya (Berisi  tentang  komentar  terhadap  buku  Yogasutra ( Patanjali ).  Buku  ini  ditulis  oleh  Bhojaraja.)
15.  Uttaramimamsa (Kitab-kitab  ini  membahas Aranyaka dan  Upanisad)
16.  Shrauta Sutra (membahas tentang berbagai cara pemujaan, pemeliharaan atau melakukan penghormatan kepada Triagni, yaitu Daksiagni, Ahawaniyagni, dan Grhapatyagni)
17.  Shulwa Sutra (memuat tentang peraturan-peraturan mengenai tata cara membuat tempat peribadatan (Pura, Candi), bangunan-bangunan lain)
18.  Dharma Sutra (memuat tentang aturan dasar yang mencakup bidang hokum, agama, kebiasaan atau Acara dan Sistacara, dan sebagainya)
19.  Sthapatya Veda ( ilmu arsitektur,seni pahat,ilmu geomansi)
20.  Upanishad (himpunan mantra-mantra yang membabas berbagai aspek teori mengenai ke-Tuhan-an)
21.  Aranyaka (Kitab suci yang menguraikan falsafah agama hindu serta sifat-sifat Tuhan)
22.  Brahmana (kitab yang berisi himpunan doa-doa yang dipergunakan upacara yajna)

Beberapa jenis Lontar-lontar :

Lontar-lontar Tattwa ,
Lontar-lontar ini memuat ajaran Ketuhanan, disamping itu juga memuat ajaran tentang penciptaan alam semesta, ajaran pelepasan (moksa) dan sebagainya.sebagian besar lontar-lontar tattwa ini bersifat siwaistik (sivaisme) dan beberapa diantaranya telah dikaji secara kritis oleh beberapa sarjana.Lontar-lontar jenis ini antara lain :
a.      Bhuwana kosa
b.      Ganapati tattwa
c.      Jnana sidhanta
d.      Bhuana Sangksepa
e.      Sanghyang Mahajnana
f.      Tattwa Jnana
g.     Wrhaspati tattwa



Lontar-lontar ethika
Lontar-lontar jenis ini berisi ajaran tentang ethika,kebijakan tuntunan untuk menjadi orang sadhu yaitu orang arif dan bjaksana,berbudi luhur,berpribadi mulia dan berhati suci. Yang termasuk Lontar ini antara lain:
a.      Sarassamuscaya

b.      Slokantara

sumber: Makalah Diskusi kelompok Mata Kuliah Perbandingan Agama

Tidak ada komentar:

Posting Komentar