PERBEDAAN
KATOLIK DAN KRISTEN PROTESTAN
“Kristen”. Kristen didefinisikan sebagai agama yang dibawa
Yesus Kristus (Nabi Isa kalo dalam Islam). Agama Kristen pecah menjadi tiga
aliran (gereja) karena perbedaan pendapat para pengikutnya, yaitu Kristen
Ortodoks (misalnya Kristen Koptik yang ada di Mesir), Kristen Katolik, dan
Kristen Protestan. Kesalahpahaman lain tentang agama Kristen bahwa kami
mengakui ada tiga Tuhan. Itu salah besar. Sama seperti Islam dan Yahudi,
Kristen mempercayai hanya ada satu Allah atau Tuhan. Kristen adalah agama
Monoteisme. Hanya bedanya, Kristen mengakui satu Tuhan tersebut memiliki tiga
pribadi, yakni Bapa (Sang Pencipta), Putra (Yesus Kristus, Tuhan yang menjelma
menjadi manusia), dan Roh Kudus (Tuhan yang ada di hati tiap manusia). Namun
ketiganya tetap satu kesatuan yang disebut Tritunggal.
Agama Katolik dan Protestan berpisah karena perbedaan2
mereka yang sudah nggak bisa disatukan lagi. Berikut ini perbedaan antara kedua
agama tersebut:
1. Katolik
mengakui Paus, Protestan tidak
Ini
adalah perbedaan paling utama antara Kristen Protestan dan Katolik. Paus adalah
pemimpin tertinggi umat Katolik. Paus bertahta di Vatikan, Roma. Paus pertama
adalah St. Petrus, pemimpin dari ke-12 murid Yesus. Dari kemunculan agama Kristen
sejak abad pertama hingga sekarang sudah ada sekitar 300-an Paus. Paus sekarang
adalah Paus Fransiskus I yang menggantikan Paus Benedictus XVI. Namun
agama Protestan tidak mengakui Paus dan tidak memiliki pemimpin tertinggi.
Alasannya bisa ditelusuri dari abad pertengahan di Eropa.
Pada
zaman itu, Paus Leo X ingin membangun gereja terbesar dan terindah di dunia
yang disebut Basilika St. Petrus di Vatikan (sampai sekarang gerejanya masih
ada). Paus Leo X kemudian melakukan hal-hal yang sebenarnya nggak sesuai dengan
ajaran Katolik sendiri untuk mencukupi dana pembangunan gereja tersebut, salah
satunya dengan menjual surat pengakuan dosa. Hal ini diprotes oleh seorang
pendeta bernama Martin Luther yang akhirnya memutuskan untuk memisahkan diri dari
gereja Katolik. Karena memprotes gereja Katolik, maka pengikut Martin Luther
kemudian disebut “Protestan”.
2. Orang
Katolik membuat tanda salib, orang Protestan tidak
Cara
termudah membedakan yang mana orang Katolik dan yang mana orang Protestan adalah
dengan memperhatikan saat mereka mau makan. Sebelum makan, biasanya orang
Katolik membuat tanda salib, sedangkan orang Protestan tidak (cuma berdoa aja
biasa). Tanda salib ini digunakan sebelum dan sesudah berdoa. Tanda salib
dibuat dengan tangan telunjuk kanan menyentuh dahi – dada – bahu kiri – bahu
kanan secara urut.
3. Perbedaan
kitab suci
Apakah
nama kitab suci orang Kristen? Aku sering “gubrak” kalo denger ada yang jawab
kitab suci agama Kristen itu Injil. Sebenarnya nama kitab suci orang Katolik
dan Protestan itu sama, yaitu Alkitab. Injil hanyalah sebagian kecil dari
Alkitab yang khusus menceritakan kehidupan Yesus. Nah, Alkitab orang Katolik
dan Protestan ternyata berbeda. Alkitab Katolik lebih tebal daripada Alkitab
Protestan soalnya di dalam Alkitab Katolik ada tambahan 12 kitab yang dinamakan
Deutero-Kanonika. Kitab-kitab tersebut nggak diakui kebenarannya di agama
Protestan. Implikasi dari nggak diakuinya kitab2 ini, orang Protestan tidak
mempercayai adanya “Api penyucian” atau “Purgatory” (wilayah di antara surga
dan neraka) yang dipercayai oleh orang Katolik soalnya doktrin ini cuma ada di
kitab Deutero-Kanonika.
4. Masalah
penafsiran kitab suci
Kalo
kitab sucinya aja udah beda, apalagi penafsirannya. Dalam Katolik, orang biasa
nggak boleh menafsirkan kitab suci. Satu-satunya yang boleh menafsirkan kitab
suci hanyalah Magisterium, yaitu para ahli2 agama yang berpusat di Roma.
Orang-orang Katolik di seluruh dunia tinggal mengikuti aja penafsiran
Magisterium tersebut dan nggak boleh menafsirkan kitab suci menurut pengertian
mereka sendiri. Sedangkan menurut ajaran Protestan, semua orang punya hak yang
sama dalam menafsirkan kitab suci, nggak dimonopoli pemuka2 agama aja.
Sekilas keliatannya lebih enak ajaran Protestan ya, soalnya
lebih bebas. Namun ternyata ada dampak signifikannya. Umat Katolik di seluruh
dunia lebih bersatu karena memiliki satu pendapat yang sama tentang kitab suci.
Jadi agama Katolik tuh cuma ada satu di dunia ini dan nggak terbagi-bagi
menjadi aliran-aliran lain.
Sebaliknya
kaum Protestan yang kalo diitung-itung sebenarnya jumlah pengikutnya lebih
banyak dari Katolik, terpecah-pecah menjadi aliran-aliran yang lebih kecil yang
disebut “denominasi”. Aliran-aliran ini muncul karena perbedaan penafsiran
antara satu kelompok dengan kelompok lain, misalnya ada GPIB, Kharismatik,
Pentakosta, Metodis, Baptis (GBI), Gereja Kristen Jawa (GKJ), Gereja Batak
(HKBP), Adven, Mormon, dan lain-lain.
Implikasi praktisnya, orang Katolik bisa bebas beribadat di
gereja Katolik manapun. Mau di Jakarta, Bandung, Malang, Manado, New York,
terserah deh soalnya ajarannya sama Tapi orang Protestan biasanya hanya pergi
ke satu gereja yang sama seumur hidupnya. Misalnya penganut Baptis harus pergi
ke gereja GBI yang mungkin jaraknya 15 kilometer dan nggak bisa pergi ke gereja
GPIB yang letaknya cuma di depan rumah soalnya ajarannya beda (walaupun
keduanya sama2 gereja Protestan). Bahkan nggak jarang, antara denominasi
Protestan yang satu dengan yang lain berselisih paham gara2 perbedaan pandangan
itu.
5. Pemuka
agama Katolik memiliki hierarki (tingkatan), sedangkan Protestan tidak
Para
pemuka agama Katolik memiliki hierarki sebagai berikut: romo/pastur – uskup –
kardinal – paus. Dengan adanya tangga hierarki itu, para pemuka agama Katolik
bisa naik jabatan, bahkan bisa jadi Paus. Semua Paus juga dulunya berawal dari
romo biasa kok. Akan tetapi, pemuka agama Protestan (pendeta) tidak memiliki
hierarki semacam itu.
Karena
pemuka agama Katolik ada hierarkinya, maka gereja Katolik juga punya hierarki,
yaitu kapel (gereja kecil) – gereja paroki (tempat kedudukan pastur) – katedral
(tempat kedudukan uskup/kardinal) – basilika (tempat kedudukan paus). Semakin
tinggi tingkatannya biasanya ukurannya juga semakin besar. Sedangkan gereja
Protestan nggak punya hierarki. Jadi, biasanya yang namanya katedral itu gereja
Katolik (walaupun ada juga beberapa gereja Protestan yang pakai istilah
katedral).
6. Pemuka
agama Katolik tidak boleh menikah, sedangkan Protestan boleh
Para
pemuka agama Katolik mulai dari pastur hingga Paus nggak boleh menikah alias
hidup membujang selamanya. Istilahnya dalam Katolik “hidup selibat”. Hal ini
agar beliau2 bisa berkonsentrasi dalam mengajarkan agama Katolik. Tapi dalam
gereja Protestan, pendeta diperbolehkan menikah.
7. Perempuan
bisa menjadi pemuka agama dalam Protestan, sedangkan dalam Katolik dilarang
Dalam
Katolik hanya laki-laki yang boleh pastur, sedangkan perempuan tidak boleh.
Sedangkan dalam Protestan, baik laki-laki dan perempuan diberikan hak yang sama
menjadi pendeta (namun lebih seringnya kita melihat pendeta laki-laki). Namun
dalam agama Katolik, wanita yang ingin mempersembahkan hidupnya kepada Tuhan
dapat menjadi suster (biarawati). Syarat menjadi suster sama dengan syarat
menjadi pastur, yaitu nggak boleh menikah (makanya sayang juga kalo liat ada
suster cantik hehehe). Seorang suster juga harus memakai kerudung seumur
hidupnya. Bahkan di negara2 Barat, pakaian suster yang serba tertutup ini
sekilas mirip banget ama jilbab. Suster ini dulu biasa bekerja sebagai perawat,
karena itulah ada kebiasaan di negara kita untuk memanggil perawat dengan
sebutan “suster”.
8. Perbedaan peribadatan
Peribadatan
orang Katolik disebut misa, sedangkan peribadatan orang Protestan
disebut kebaktian. Keduanya berbeda dalam hal isi maupun tata cara
pelaksanaannya, walaupun sama-sama dilaksanakan pada hari Minggu.
9. Katolik
mengkultuskan Bunda Maria, sedangkan Protestan melarang
Nah,
kalo tadi perbedaan Katolik dan Protestan di permukaan, sekarang kita akan
lebih menyentuh ke inti ajarannya (cailah bahasanya, kayak faham2 aja hehehe).
Umat Katolik sangat mengkultuskan Bunda Maria, yaitu ibunda dari Yesus Kristus.
Umumnya yang namanya orang Katolik memang sangat mencintai dan menghormati
Bunda Maria. Sebagai penghormatan kepada Bunda Maria, dalam agama Katolik ada
kebiasaan berdoa rosario (semacam tasbih dengan liontin salib) dan berziarah ke
Goa Maria setiap bulan Mei dan Oktober. Tapi di Protestan, nggak ada kebiasaan
semacam itu karena ajarannya memang melarang pengkultusan pada Bunda Maria.
Jadi kalo ada yang pakai rosario ataupun pergi ke Goa Maria bisa dipastikan dia
adalah orang Katolik.
10. Katolik
mengakui para orang kudus (santo-santa) sementara Protestan tidak
Para
orang kudus (“saint” dalam bahasa Inggris, disingkat “St” dan ditaruh di depan
nama) merupakan orang-orang yang memiliki iman yang sangat kuat sehingga
dipercaya sudah masuk surga. Orang kudus laki-laki disebut santo, sementara
yang perempuan disebut santa.
Nama-nama
para saint ini biasanya digunakan sebagai nama gereja, misalnya gereja Santa
Maria, gereja Santo Petrus, dan lain-lain. Para saint ini punya hari
perayaannya sendiri2 (misalnya hari raya St Valentine dirayakan tiap 14
Februari). Nama-nama para saint ini juga digunakan sebagai nama baptis dengan
harapan ketika dewasa, mereka bisa meneladani para orang kudus yang namanya
dipakai tersebut. Nama-nama para santo dalam agama Katolik biasanya diakhiri
–us, misalnya Petrus, Paulus, Fransiskus, dan lain-lain.
Dalam
agama Protestan, pemujaan pada para santo/santa dilarang keras. Bahkan orang
Protestan umumnya menggunakan nama-nama nabi, bukannya nama-nama santo/santa
sebagai nama baptisnya, seperti Abraham, Samuel, Daniel, dan lain-lain.
11. Katolik
boleh menggunakan patung, sedangkan Protestan tidak
Gereja
Katolik biasanya dihias dengan patung-patung, entah itu patung Yesus, Bunda
Maria, atau para santo/santa, hingga patung malaikat. Maksudnya agar punya
pandangan seperti apa mereka itu (nggak abstrak). Akan tetapi, kaum Protestan
mengharamkan penggunaan patung dalam gereja soalnya dianggap berhala. Nah
implikasi dari pelarangan patung ini, salib Katolik memiliki patung Yesus di
tengahnya, sedangkan salib Protestan hanya salib biasa tanpa patung di
tengahnya. Jadi bisa lah kalian membedakan apakah seseorang itu Katolik atau
Protestan dari salib di rumahnya.
12. Katolik
mengakui 7 sakramen, sementara Protestan hanya 2
Sakramen
adalah bentuk upacara suci yang wajib dilakukan penganut Kristiani sepanjang
hidup mereka. Gereja Katolik mengakui ada 7 sakramen, yaitu Baptis (masuk agama
Kristen), Krisma (diberikan pas menginjak remaja), Ekaristi (yang biasa
dilakuin umat Katolik di gereja tiap hari Minggu), Imamat (pentahbisan menjadi
pastur/romo), Pernikahan, Pengakuan Dosa, dan Pengurapan Orang Sakit (diberikan
saat sakit parah dan hampir meninggal). Namun dalam gereja Protestan, hanya
diakui dua sakramen, yaitu Baptis dan Ekaristi. Sakramen Ekaristi dalam ajaran
Protestan juga tidak dilakukan setiap hari Minggu, namun hanya pada perayaan
hari-hari besar saja.
Sumber:http://mengakubackpacker.blogspot.co.id/2012/10/perbedaan-katolik-dan-kristen-protestan.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar