Ajaran agama dalam Hindu
didasarkan pada kitab suci atau susastra suci keagamaan yang disusun dalam masa
yang amat panjang dan berabad-abad, yang mana di dalamnya memuat nilai-nilai
spiritual keagamaan berikut dengan tuntunan dalam kehidupan di jalan dharma. Di
antara susastra suci tersebut, Weda merupakan yang paling tua dan lengkap Dalam
mempelajari Weda, mungkin pertanyaan inilah yang pertama-tama timbul dalam
pikiran “Apakah itu Veda?”. Satu-satunya pemikiran yang secara tradisional yang kita miliki adalah yang mengatakan bahwa
Weda adalah kitab suci agama Hindu. Apabila yang kita maksudkan kitab suci maka
Weda adalah merupakan buku atau kitab, kita tidak membicarakan isinya, kita
hanya melihat wujudnya. Buku itu berisikan tulisan-tulisan, disusun rapi, ada
penulisnya, ada pemikirannya dan ada pula isinya berupa ajaran-ajaran. Buku
adalah benda atau barang cetakan. Tetapi tidak semua barang cetakan atau buku
dapat kita namakan Weda.
Sebagai
kitab suci agama Hindu artinya bahwa buku itu diyakini dan dipedomani oleh umat
Hindu sebagai satu-satunya sumber bimbingan dan informasi yang diperlukan dalam
kehidupan sehari-hari ataupun untuk melakukan pekerjaan tertentu. Dan
dinyatakan sebagai kitab suci karena sifat isinya dan merupakan wahyu Tuhan
yang dianggap Maha Suci. Apapun yang diturunkan sebagai ajaran oleh Tuhan
kepada umat manusia semuanya itu merupakan ajaran suci. Lebih-lebih isinya
memberi bimbingan tentang bagaimana hidup suci. Kata Veda bearasal dari urat
kata kerja ‘Vid’ yang artinya mengetahui dan veda berarti pengetahuan,dalam
pengertian simantik veda berarti pengetahuan suci,kebenaran sejati,pengetahuan
tentang ritual,kebijaksanaan yang tertinggi,pengetahuan spiritual sejati
tentang kebenaran abadi,ajaran suci atau kitab suci sumber ajarran agama hindu.
(Titib,2011:17) Kitab suci Weda diterima langsung oleh Para Maharsi yang
dikenal dengan sebutan Sapta Rsi. Ketujuh Maharsi itu ialah maharsi Grtsamada, Wiswamitra, Wamadewa,
Atri,Bhradwaja,Wasistha,dan Maharsi Kanwa. Veda terdiri dari kitab Sruti dan
Smerti berikut beberapa pembagian kitab suci Veda :
1. Sruti
(kitab yang merupakan wahyu Tuhan yang Maha Esa yang diterima oleh para
Maharsi)
2. Reg
Veda (isinya berupa kumpulan mantra-mantra)
3. Sama
Veda (Isinya kumpulan mantra-mantra yang memuat umum nyanyian Lagu-lagu pujaan
yang dinyanyikan pada waktu pelaksanaan upacara)
4. Yajur
Veda (Isinya kumpulan mantra-mantra yang memuat ajaran umum mengenai
pokok-pokok yadnya , pokok ajaranya ada dua macam Yajur veda hitam dan Yajur
veda putih)
·
Yajur Veda hitam (Krşņa YajurVeda) yang
terdiri atas beberapa resensi a.l. Taiyiriya samhita dan Maitrayanisamhita.
·
Yajur
Veda putih (Śukla yajurVeda). yang juga
disebut Wajasaneji samhita.
5. Atharwa
Veda Isi kumpulan mantra-mantra yang memuat ajaran yang bersifat magis
(atharwan).
6. Smerti
(kelompok Veda yang disusun kembali berdasarkan ingatan)
7. Wedangga
(kitab yang berisi petunjuk-petunjuk tertentu
untuk mendalami Veda.)
8. Shiksa (Ilmu Phonetika)
·
Vyakarna
(ilmu tata bahasa)
·
Nirukta (Yakni ilmu yang
menjelaskan tentang etimologi kata-kata)
·
Chanda
(cabang Veda yang khusus membahas aspek ikatan bahasa yang disebut lagu)
·
Jyotisha
(ilmu astrologi)
·
Kalpa
(Kitab mempelajari tentang Upacara Agama)
9. Upaveda
·
Ayurveda
(adalah
kitab-kitab yang menurut materi isinya menyangkut bidang ilmu kedokteran)
·
Dhanur
Veda (seni bela diri dan persenjataan)
·
Gandharva
Veda (seni music,sajak,dan tari)
·
Arthaveda
(ilmu
tentang politik atau ilmu tentang pemerintihan)
10. Purana
(Jenis ini merupakan kumpulan ceritera-ceritera kuno yang isinya memuat tradisi
tampat setempat)
·
Mahapurana ( oleh Maharsi Vyasa ) Mahapurana berjumlah
18 buah, antara lain : Visnu.
Narada, Bhagavata, Garuda, Padma, Varaha,
Brahmanda, Brahmavaivarta, Markandeya, Bhavisya, Varuna,
Brahma, Matsya, Kurma, Lingga, Siva, Agni,
Skanda.
·
Upapurana Upapurana juga berjumlah 18,
antara lain : Sanatkumara,
Narasimha, Brhannaradiya, Siva, Durvasa, Kapila,
Manava, Varuna, Kalika, Mahesvara, Samba,
Saura, Parasara, Devi Bhagavata, Aditya,
Vasistha, Visnu Darmottara, Ausanasa.
11. Itihasa (epos
yang terdiri atas dua macam yaitu ramayana dan Mahabharata)
12. Nibandha (memuat
banyak aturan yang mencakup sistem atau
cara pemujaan terhadap Tuhan)
13. Sarasamuscaya
(kitab suci sebagai tuntunan bagi mereka yg sudah melewati grehasta asrama)
14.
Bhasya (Berisi tentang
komentar terhadap buku Yogasutra ( Patanjali ).
Buku ini ditulis oleh Bhojaraja.)
15. Uttaramimamsa (Kitab-kitab ini membahas Aranyaka dan
Upanisad)
16. Shrauta Sutra (membahas
tentang berbagai cara pemujaan, pemeliharaan atau melakukan penghormatan kepada
Triagni, yaitu Daksiagni, Ahawaniyagni, dan Grhapatyagni)
17. Shulwa Sutra (memuat
tentang peraturan-peraturan mengenai tata cara membuat tempat peribadatan
(Pura, Candi), bangunan-bangunan lain)
18. Dharma Sutra (memuat
tentang aturan dasar yang mencakup bidang hokum, agama, kebiasaan atau Acara
dan Sistacara, dan sebagainya)
19. Sthapatya Veda ( ilmu
arsitektur,seni pahat,ilmu geomansi)
20. Upanishad
(himpunan mantra-mantra yang membabas berbagai aspek teori mengenai
ke-Tuhan-an)
21. Aranyaka
(Kitab suci yang menguraikan falsafah agama hindu serta sifat-sifat Tuhan)
22. Brahmana (kitab yang berisi himpunan doa-doa yang
dipergunakan upacara yajna)
Beberapa
jenis Lontar-lontar :
Lontar-lontar
Tattwa ,
Lontar-lontar ini
memuat ajaran Ketuhanan, disamping itu juga memuat ajaran tentang penciptaan
alam semesta, ajaran pelepasan (moksa) dan sebagainya.sebagian besar
lontar-lontar tattwa ini bersifat siwaistik (sivaisme) dan beberapa diantaranya
telah dikaji secara kritis oleh beberapa sarjana.Lontar-lontar jenis ini antara
lain :
a. Bhuwana
kosa
b.
Ganapati tattwa
c. Jnana
sidhanta
d.
Bhuana Sangksepa
e. Sanghyang
Mahajnana
f. Tattwa
Jnana
g. Wrhaspati
tattwa
Lontar-lontar
ethika
Lontar-lontar
jenis ini berisi ajaran tentang ethika,kebijakan tuntunan untuk menjadi orang
sadhu yaitu orang arif dan bjaksana,berbudi luhur,berpribadi mulia dan berhati
suci. Yang termasuk Lontar ini antara lain:
a. Sarassamuscaya
b.
Slokantara
sumber: Makalah Diskusi kelompok Mata Kuliah Perbandingan Agama
sumber: Makalah Diskusi kelompok Mata Kuliah Perbandingan Agama